Kemiskinan, malnutrisi, pertanian subsisten – adalah masalah sosial yang sangat nyata di pedesaan Flores Timur, provinsi termiskin ketiga di Indonesia. Melalui program menganyam kami, kami memberdayakan para perempuan penganyam yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga pasif, menjadi kontributor pendapatan aktif sembari merawat anak-anak dan pekerjaan rumah tangga mereka. Kini telah terjadi peningkatan sebesar 40% dalam pendapatan mereka, yang memungkinkan sebanyak 40% penganyam kami untuk memiliki tabungan.
Kepercayaan diri para perempuan penganyam kami juga kian bertumbuh kala mereka menyadari bahwa kreasi mereka memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ratusan pelatihan diberikan sepanjang tahun – mulai dari mempelajari kembali teknik menganyam, peningkatan keahlian menganyam hingga belajar menjadi pengawas pelatihan, juga pengerjaan dan manajemen operasional, untuk lebih dari 1.100 penganyam.
Kemiskinan, malnutrisi, pertanian subsisten – adalah masalah sosial yang sangat nyata di pedesaan Flores Timur, provinsi termiskin ketiga di Indonesia. Melalui program menganyam kami, kami memberdayakan para perempuan penganyam yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga pasif, menjadi kontributor pendapatan aktif sembari merawat anak-anak dan pekerjaan rumah tangga mereka. Kini telah terjadi peningkatan sebesar 40% dalam pendapatan mereka, yang memungkinkan sebanyak 40% penganyam kami untuk memiliki tabungan.
Kepercayaan diri para perempuan penganyam kami juga kian bertumbuh kala mereka menyadari bahwa kreasi mereka memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ratusan pelatihan diberikan sepanjang tahun – mulai dari mempelajari kembali teknik menganyam, peningkatan keahlian menganyam hingga belajar menjadi pengawas pelatihan, juga pengerjaan dan manajemen operasional, untuk lebih dari 1.100 penganyam.
Kemiskinan, malnutrisi, pertanian subsisten – adalah masalah sosial yang sangat nyata di pedesaan Flores Timur, provinsi termiskin ketiga di Indonesia. Melalui program menganyam kami, kami memberdayakan para perempuan penganyam yang kebanyakan adalah ibu rumah tangga pasif, menjadi kontributor pendapatan aktif sembari merawat anak-anak dan pekerjaan rumah tangga mereka. Kini telah terjadi peningkatan sebesar 40% dalam pendapatan mereka, yang memungkinkan sebanyak 40% penganyam kami untuk memiliki tabungan.
Kepercayaan diri para perempuan penganyam kami juga kian bertumbuh kala mereka menyadari bahwa kreasi mereka memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Ratusan pelatihan diberikan sepanjang tahun – mulai dari mempelajari kembali teknik menganyam, peningkatan keahlian menganyam hingga belajar menjadi pengawas pelatihan, juga pengerjaan dan manajemen operasional, untuk lebih dari 1.100 penganyam.